Masih Lesu, Harga Aset Kripto Kurang Menarik

Harga aset kripto masih mengalami penurunan. Sentimen global menyebabkan harga aset kripto dalam daftar 10 koin dengan kapitalisasi terbesar juga belum menarik untuk dikumpulkan kembali. Termasuk bitcoin yang masih menurun.

Berdasarkan laman Coinmarketcap, Kamis (26/5), pukul 20.24 WIB, harga bitcoin berada di US$ 29.020. Angka tersebut turun 1,47 % dari hari sebelumnya. Level harga tersebut juga masih tercatat turun dari posisi US$ 30.231 pada sepekan lalu. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, harga bitcoin menurun karena terpengaruh sentimen kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Tren kenaikan suku bunga tersebut membuat indeks dollar AS menguat dan berefek negatif pada aset kripto. Selain itu, pajak kripto yang tinggi di berbagai negara juga mengerem aksi spekulan untuk menaikkan harga bitcoin. Investor juga cenderung apatis pada aset kripto saat ini karena tensi geopolitik jauh dari kata selesai.

Kompak, harga ether juga masih melemah 6,92 % dalam sepekan terakhir ke US$ 1.821. Co founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar, Christopher Tahir mengatakan ether masih melemah karena upgrade Ether untuk transit ke konsep Proof of Stake tertunda. "Pelaku pasar jadi kurang tertarik ke ether," kata Christopher, Minggu (26/5).

Sementara, koin solana catatkan penurunan harga terdalam yaitu 13,92 % dalam sepekan menjadi ke US$ 43,90. Christopher mengamati harga solana wajar menurun karena di 2020 2021 harga sudah naik signifikan. "Pelaku pasar wajar mengambil untung, selain itu, koin ini dianggap kurang matang dari segi network dan beberapa kegagalan yang pernah terjadi," kata Christopher.

Sementara, belum lama ini, Elon Musk mengumumkan akan membangun restoran dan bioskop yang transaksinya menggunkan dogecoin. Namun, harga dogecoin tercatat masih melemah 7,95 % dalam sepekan menjadi US$ 0,078. Christopher memandang dogecoin hanya koin mainannya Elon, wajar jika volatilitasnya tinggi. Sedangkan, koin yang mencetak kenaikan tertinggi adalah BNB, yang tercatat naik 2,97 % dalam sepekan menjadi US$ 5,48.

Namun, Christopher memproyeksikan, kenaikan tersebut hanya sementara. Penyebabnya, saat ini kondisi pasar aset kripto sedang konsolidasi. Sehingga ketika harga dianggap sudah rendah maka akan ada pembelian atau akumulasi oleh pihak tertentu. Di tengah kondisi yang sarat ketidakpastian ini, Chritopher cenderung hanya memilih bitcoin diantara 10 koin dengan marketcap terbesar di coinmarketcap.

Namun, ketika pasar kripto sudah terkonfirmasi bullish, maka koin lain yang berpotensi menikmati rally bisa juga menjadi pilihan. Koin yang menarik adalah ETH, BNB, maupun SOL. "Untuk saat ini staying at the sideline bisa jadi pilihan untuk koin alternatif," kata Christopher. Ibrahim memproyeksikan support harga bitcoin berpotensi menuju ke US$ 19.000. Sementara rentang resistance berada di US$ 37.000.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *